Diposting oleh Aang Bonek Mania on 19.21 komentar (2)


Polisi Razia Bonek di Stasiun Mojokert

Polisi merazia ratusan bonek, para pendukung Persebaya, yang akan menonton pertandingan tim idola mereka melawan Persib Bandung di Stadion Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/5). Dalam razia di Stasiun Mojokerto tersebut, puluhan bonek yang menaiki atap kereta langsung disuruh turun oleh polisi.

Tak hanya itu, polisi juga memeriksa tas bawaan bonek. Dan hasilnya, polisi mendapatkan batu di dalam puluhan tas yang dibawa bonek. Mereka yang kedapatan membawa batu, pun langsung ditangkap. Batu-batu itu biasanya digunakan bonek untuk melempari rumah warga di sepanjang jalur kereta.

Warga yang kesal dengan ulah brutal bonek, pun sering membalasnya. Alhasil, perang batu tak terelakkan. Usai ditertibkan, bonek kembali diberangkatkan. Demi keselamatan, polisi melarang bonek naik ke gerbong. Namun setelah meninggalkan stasiun kereta api, para bonek kembali naik ke atap gerbong.

Diposting oleh Aang Bonek Mania on 19.15 komentar (1)


Mengantisipasi ulah ugal-ugalan suporter Persebaya yang kerap disebut bonek, yang akan menonton pertandingan tim idola mereka melawan Persib Bandung di Stadion Tambaksari, polisi menggelar razia di Jalan Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/5).

Dalam razia ini, terjadi aksi kejar-kejaran antara bonek yang hendak kabur dan polisi. Bukan hanya bonek yang mengendarai sepeda motor, para bonek yang menumpang mobil bak terbuka pun tak luput dari pemeriksaan polisi.

Selain itu, polisi menggelar razia di Stasiun Mojokerto. Dalam razia ini, puluhan bonek yang menaiki atap kereta langsung disuruh turun oleh polisi. Polisi juga memeriksa tas bawaan bonek. Dan hasilnya, polisi mendapatkan batu di dalam puluhan tas yang dibawa bonek. Mereka yang kedapatan membawa batu langsung ditangkap

Diposting oleh Aang Bonek Mania on 19.06 komentar (4)

Dilempari Batu Oknum Pasoepati, Bonek Terkapar di Jogja

Surabaya (beritajatim.com) - Entah mengapa setiap suporter Persebaya, Bonek bertandang ke Bandung selalu menelan korban. Dulu saat Persebaya melakoni laga playoff lawan PSMS Medan di Stadion Siliwangi, setidaknya ada lima Bonek yang menjadi korban.


Kini saat Persebaya hendak bertamu Persib Bandung, Sabtu (23/1/2010) malam, masih ada saja Bonek yang menjadi korban. Bahkan salah satu Bonek, Ahmad Fathoni warga Cerme, Gresik dikabarkan tewas mengenaskan di Kabupaten Nganjuk.

Menurut keterangan Ketua Yayasan Suporter Surabaya (YSS), Wastomi Suheri, selain Fathoni, hingga kini ada tiga Bonek yang dikabarkan mengalami luka, salah satunya adalah Suwardi. Warga Kecamatan Waru Sidoarjo ini terluka parah setelah dilempari batu oleh oknum yang diduga pendukung Persis Solo, Pasoepati.

"Sekarang dia dirawat di salah satu rumah sakit di Jogjakarta. Luka dikelapanya cukup parah," ucap Wastomi kepada beritajatim.com.

Dihubungi melalui ponselnya, Jumat (22/1/2010), Wastomi menambahkan, selain Suwardi, masih ada dua Bonek lagi yang terjatuh Kabupaten Karanganyar. Tapi pihaknya hingga kini masih menulusuri dimana keduanya dirawat.

Gelombang Bonek yang berangkat ke Bandungmemang cukup banyak. Mengingat hubungannya dengan suporter Persib, Viking sangat baik. "Kita masih mencari informasi siapa saja yang menjadi korban. InsyaAllah, Senin (25/1/2010) besok kita baru bisa memberikan santunan ke keluarga korban,

Diposting oleh Aang Bonek Mania on 18.52 komentar (0)








Diposting oleh Aang Bonek Mania on 18.39 komentar (0)


Persebaya vs Persib
Viking-Bonek Bersatu di Tambaksari











Surabaya
- Ratusan suporter Persib, viking disambut yel-yel dan nyanyian saat tiba di Stadion Gelora 10 November Tambaksari Surabaya. Ratusan viking yang diangkut 2 truk polisi dan pawai motor tiba pukul 12.25 WIB, Minggu (14/2/2010).

Tanpa dikomando, ribuan bonek langsung melambaikan tangan dan kedua suporter meneriakkan yel-yel. "Bonek-Viking Satu Saudara, Arema Jancuk Dibunuh Saja". Para suporter bobotoh ini digiring masuk ke sebelah barat pintu stadion. Namun mereka masih menunggu, karena pihak panitia belum membukakan pintu.

Kedatangan mereka dikawal pihak kepolisian Polres Surabaya Timur dan Polwiltabes Surabaya. Kendaraan yang melintas hanya roda dua. Para bonek dan viking terlihat membaur menjadi satu dan sebagian lagi antre membeli tiket yang mendapat penjagaan ketat dari brimob dan dalmas Polwiltabes Surabaya.

Hingga pukul 12.40 WIB, cuaca di stadion hujan rintik-rintik. Meski begitu kondisi itu tak membuat duka kubu suporter beranjak pergi. rter beranjak pergi.

Diposting oleh Aang Bonek Mania on 18.35 komentar (2)

Bonekmania Sambut Viking di Surabaya

Sambutan ramah dan familiar dari bonekmanis, dinilai heru sebagai lambing persahabatan antara pendukung Persib dengan pendukung Bajul Ijo. Antara Viking dan bonek, memiliki hubungan mesra dan pendukung Persib dengan pendukung Bajul Ijo. Antara Viking dan bonek, memiliki hubungan mesra dan seola-olah satu hati. .

Diposting oleh Aang Bonek Mania on 18.27 komentar (1)

Keroyok Polisi Lalu Lintas, Dua Bonek DiamankanMeski tim kesayangannya Persebaya menang 2-0 melawan Arema Malang, masih saja ada bonek yang berulah. Saat pulang merayakan pawai kemenangan, rombongan bonek mengeroyok anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Jalan Raya Darmo dekat traffic light (TL) Jalan Kartini.

Polantas yang dikeroyok para bonek yakni Bripka Antasari anggota Satlantas Polwiltabes Surabaya. Meski sempat dikeroyok para bonek, Antasari menangkap bonek yang memukulinya yakni Nanang Kurniawan (33) warga Bungurasih, sedangkan Marta Setiawan (21) warga Petemon Kali Surabaya, diamankan rekannya.

"Kedua bonek itu kita amankan karena melakukan pemukulan terhadap anggota Satlantas yang sedang bertugas," kata Kapolsek Tegalsari AKP Totok S di mapolsek, Jalan Basuki Rahmat, Minggu (17/1/2010) dini hari.

Pada Sabtu (16/1/2010) malam, rombongan bonek beriring-iringan di Jalan Raya Darmo menuju ke Sidoarjo merayakan pesta kemenangan. Euforia para bonek itu dengan cara membentangkan spanduk bernada provokasi (bunuh Arema, Red). Pawai bonek dengan membentangkan spanduk menganggu arus lalu lintas kendaraan di belakangnya.

Bripka Antasari yang melihat kejadian itu langsung mendatangi para bonek dari berusaha menarik spanduk tersebut. Tiba-tiba ada, ada bonek yang memukul leher Antasari, sambil menarik spanduk itu. Mendapat serangan itu, Antasari langsung mengamankan Nanang Kurniawan.

Pengeroyokan itu membuat rekan-rekan Antasari dari Satlantas Polwiltabes Surabaya membantu mengejar para bonek pelaku pengeroyokan. Marta Kurniawan akhirnya ditangkap polisi. Kemudian, dua orang bonek pelaku pemukulan itu diserahkan ke petugas Polsek Tegalsari.

"Kedua pelaku kita tahan karena diduga melakukan pengeroyokan dan kita jerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan," jelas AKP Totok.

Sementara itu, Marta Setiawan mengaku pada saat kejadian itu, dirinya tahu ada keributan dan dia hanya membantu melerai. "Saya tadi hanya melerai pak, karena ada ribut-ribut pak polisi dengan bonek," ungkap Setiawan.